Benarkah, Anak Cendrung Mengidolakan Bapak ?

Hello, teman - teman blogger yang berbahagia......
Hari ini kita bahas tentang anak yaaa....
lebih tepatnya sih tentang sifat fitrah anak

Allah menciptakan orang tua dan anak sebagai regenerasi manusia di muka bumi ini. Allah menciptakan orang tua yang dikemudian hari akan melahirkan anak dan seterusnya hingga dihari akhir, dan masing-masing anak diberi fitrah atau sifat secara lahiriah. fitrah ini masing-masing saling mengisi berfungsi menciptakan keharmonisan pergaulan hidup di dunia.

Nah dari sedikit ulasan di atas saya akan membahas salah satu sifat fitrah seorang anak yaitu sifat cenderung lebih mengidolakan bapak.
Ada sedikit kisah yang kita angkat dari kisah Nabi Khaidir yang memperbaiki pagar tembok yang mau roboh milik dua orang anak yatim di sebuah desa di Palestina ketika beliau merantau bersama Musa.Sedang dibawah tembok anak yatim ini terdapat kekayaan yang terpendam. Nabi Khaidir mengetahui hal ini dari wahyu yang Allah berikan kepada beliau. Karena itu, pagar tembok yang hampir roboh itu diperbaiki oleh Nabi Khaidir. Kemudian Musa meminta Nabi Khaidir memintah upah dari pemilik pagar tembok tersebut, tetapi Nabi Khaidir menolak. Lalu beliau menceritakan kepada Musa tentang siapa pemilik pagar tembok tersebut dan bagaimana hal ihwal pemiliknya itu dahulu kala.

Seperti pada firman Allah dalam QS.Al-Kahfi ayat 82  yang artinya :
" .....dan di bawah ( tembok ) itu ada simpanan dari harta kekayaan kedua anak yatim itu, sedang bapak mereka dahulu adalah seorang yang shalih...."

Kita tahu bahwa seseorang yang lahir ke dunia ini sudah pasti ada ibunya. Akan tetapi mengapa ibu tidak ditampilkan di dalam kisah Nabi Khaidir ini ? , Apakah yang shalih hanya bapaknya saja ? Apakah menampilkan nama bapak melukiskan keadaan psikologis tersendiri ? , Apakah memang ada kecendrungan anak menonjolkan bapak lebih dari ibu ?

Disebutkannya bapak pada sebagian besar ayat-ayat Al-Qur'an yang membicarakan masalah ibu bapak harus membangkitkan kesadaran kita tentang perasaan yang terpendam di dalam diri anak mengenai pandangan mereka terhadap bapak dan ibunya. Allah mengetengahkan masalah ini dengan lebih banyak menyebut bapak sehingga terkesan orang tuahanyalah bapak saja, melukiskan adanya fitrah yang tertanam pada diri anak tentaang pandangan mereka terhadap ibu dan bapak.
Antara ibu dan bapak pengaruhnya lebih menonjol bapak dari pada ibu pada anak-anak mereka, bahkan ditengah masyarakat pun yang lebih menonjol adalah bapak. Karena itu, anak merasa memperoleh identifikasi dengan bapaknya daripada dengan ibunya.

Al-qur'an menyebutkan bapak lebih menonjol daripada ibu dalam sebagian besar ayat-ayat yang diantaranya,
Firman Allah dalan QS.Al-Ahzaab ayat 5 yang artinya :
"...., maka kalau kamu tidak mengetahui siapa nama bapak mereka, maka mereka adalah saudara kamu seagama...."
QS.Maryam Ayat 28 yang artinya :
".....Wahai saudara perempuan Harun, bapakmu dahulu bukanlah orang yang akhlaknya buruk...."

 Al-qur'an menyebutkan bapak lebih menonjol daripada ibu dalam sebagian besar ayat-ayat yang berkenaan dengan keluarga bukan semata-mata mengikuti langgam bahasa arab, melainkan justru menegaskan adanya fitrah pada anak yang telah Allah tanamkan sejak azali, yaitu anak cenderung lebih membanggakan bapak daripada ibunya. Ada beberapa alasan logis yang dapat membantu kita memahami fitrah ini, antara lain :
1. Laki-laki menjadi benih anak,
2. Pada umumnya bapak mempunyai kewibawaan lebih besar dimata anak,
3. Bapak dituntut tanggung jawab yang lebih besar dalam usaha kelangsungan keluarganya,
4. Allah telah menetapkan laki-laki sebagai pemimpin dan pengayom keluarga.

Nah, dengan adanya kelebihan-kelebihan yang telah Allah berikan kepada kaum laki - laki, maka ketika menjadi bapak atau yang sudah menjadi bapak memiliki kesadaran bahwa perkembangan mental anaknya akan menjadi sehat apabila para bapak dapat menjadikan dirinya sebagai orang yang bisa dicontoh oleh anaknya.

Begitu pula  dalam hal memilih pasangan terutama teruntuk para wanita, carilah pasangan yang bisa mengayomi anak-anak.

Nahh,, sampai disini dulu ulasan yang bisa saya berikan
semoga bermanfaat untuk pembaca semua. Amiiiiinnnnn

wassalam,, (irmagaptek)


Sumber : buku memahami 20 sifat fitrah anak karya Drs.M.Thalib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Undangan Rapat Orangtua Murid

Contoh Surat Edaran kepada orang tua siswa

CONTOH SURAT REKOMENDASI PENERIMAAN SISWA PINDAHAN